Rabu, 16 Oktober 2013

Putus Nyambung ke 13


Tanggal 13 Februari 2012 sebelum datangnya hari valentine sekaligus hari ulang tahunku, aku mendapat kejutan luar biasa dari kekasihku. Danang.  Via sms dia bercerita besok tidak bisa merayakan hari ulang tahunku bersamanya karena ada pertandingan sepak bola di luar kota yang harus dia hadiri bersama timnya. Sebagai kekasih seorang pemain sepak bola, aku bisa memahami hal ini.

Malam itu dia meminta menutup mataku dengan kain yang sudah dia siapkan. Suasana hening sesaat, aku  masih duduk disampingnya lengkap dengan sabuk pengaman sesekali kurasakan gengaman tangan dan bisikan lembut kata cintanya di telinga kananku, mungkin dia melakukannya saat di traficlight.

 “Aku akan kamu bawa kemana Dan?” tanyaku saat pintu mobil mulai dibuka olehnya

“Nanti kamu juga akan tahu Valen” jawabnya sambil menuntun langkahku.

Sungguh aku tidak bisa menebak sedang berada dimana aku ini, tempat ini begitu asing bagiku. Kurasakan udara dan angin malam yang begitu dingin menusuk tulang, karena aku hanya mengenakan kaos tanpa lengan dengan motif angka 13 di belakangnya. Aku jadi suka angka 13 sejak menjadi kekasihnya, karena dia seorang pemuja angka 13 yang menurut banyak orang adalah angka sial. Tetapi tidak bagi dia yang selalu lucky dengan gol-gol cantik yang bisa dia cetak jika sedang memakai kaos dengan nomor dada 13 saat bertanding. Dan dia besok bertanding lagi, aku yakin gol-gol cantik tetap bisa dia cetak meskipun aku tidak menyaksikannya karena angka 13 ada di dadamu sayang.

“Stop Valen...kita sudah sampai” bisiknya sambil menghentikan langkahku. Perlahan kurasakan kain penutup mataku mulai terbuka. “Valen..sekarang buka matamu”. Kubuka mataku perlahan, aku masih tidak percaya dengan penglihatanku karena hanya gelap yang kudapati. Kukercap-kercapkan, kemudian ada setitik cahaya kecil. Ya, kulihat sebuah lilin kecil diatas meja bernomor 13.

“Dan tempat apa ini, tidakkah berlebihan?”

“ Kita sedang  berada di belakang hotel mercure Ancol Valen, lihatlah itu adalah pantai Ancol. Selalu ada yang lebih buat kamu Sayang”.

“Sungguh ini berlebihan buatku Dan” bisikku dalam hati, masih sambil melihat semua hidangan istimewa yang sudah tersaji diatas meja. Ada kepiting bakar, cumi bakar dan masih banyak lagi menu seafood kesukaanku lainnya. Bahkan aku menghitungnya dalam hati. Ya Tuhan, jumlah menu inipun ada 13 lengkap dengan buah dan desertnya.

“Hai..Valentina kok ngalumun, ayo duduk sini” katanya sambil menarik sebuah kursi untukku.

“Eh iya terimakasih”.

 Tawa kecil kami sesekali terdengar diantara obrolan ringan sambil menikmati hidangan, sampai  Dan mengengam tanganku dan heningpun tercipta.

“Valen, ada sesuatu yang ingin ku sampaikan kepadamu”

“Ada apa Dan? Katakanlah!”

Sungguh apa yang kudengar dari bibirnya sulit untuk dipercaya. Serasa diajaknya terbang di langit lapisan teratas dan kemudian di hempaskannya lagi ke bumi lapisan terbawah. Setelah semua kejutan indah yang begitu istimewa membuatku terlena dan bahagia. Sekarang dia bilang akan mengakhiri hubungan kami, dengan alasan lelah atas semua amarahku . Karena  selalu minta putus jika sedang berantem dan kemudian nyambung lagi.

Katanya dia merasa bosan selalu menjadi pihak yang harus membujuk dan memberi pengertian bahwa dia begitu mencintai aku dan tidak mau aku memutuskannya. Akhirnya kami balikan, begitu seterusnya selama 3 tahun hubungan kami. Jika di hitung sudah 12 kali kami putus nyambung, kemudian apakah ini akan menjadi putus nyambung yang ke 13. Ah tidak, kurasa semua memang akan benar-benar berakhir. Selama ini dia belum pernah berbohong kepadaku.

“Ciyus, miapah?” tanyaku berusaha menyembunyikan rasa kecewa dan bercanda. Tetapi kembali dia mengulang alasan yang sudah dia ceritakan tadi. Akhirnya jebol juga air ini, yang dari tadi berusaha kubendung.  Aku menangis sejadi-jadinya, tidak peduli berpasang mata menatapku. Udara dan angin pantai yang tadinya dingin begitu panas kurasa.

Aku berusaha berlari darinya karena tidak ada taxi yang bisa ku tumpangi, dia pun tidak kalah cepat mengejarku. Dia berhasil menangkapku ditepi jalan itu, aku masih menangis dengan muka tertutup kedua tanganku. Kurasakan pelukannya sambil berbisik “Selamat ulang tahun Valentina, aku sayang kamu bidadariku”.

Sungguh drama yang indah, menjelang hari ulang tahunku yang ke 20. Inilah kado yang tidak akan pernah ku lupakan darimu Dan. Ya, ini adalah putus nyambung kita yang ke 13. Ternyata begini sakitnya mendengar kata putus dari orang yang kita sayangi, tetapi aku begitu mudahnya mengucapkan kepadamu. Aku tidak mau lagi mengucapkannya, aku berharap tidak ada putus nyambung berikutnya. Semoga putus nyambung ke 13 ini menjadi terakhir dalam kisah kita.
***
Masih banyak lho kisah menarik lainnya dalam buku antologi "Misteri Angka 13"

Selasa, 15 Oktober 2013

Si Workaholic


 
Suamiku adalah tipe orang workaholic jika sudah bekerja bisa jadi lupa segalanya. Lupa makan, lupa tidur, lupa kalau di rumah itu ada anak istri dan lain-lain. Untung ya punya istri seperti aku yang super cerewet mengingatkan. Setiap saat setiap menit sering sms atau menelponnya sekedar mengingatkan.

            “Ayah, sudah makan?”

“Ayah sudah sholat?”

“Ayah sudah minum obat?”

Bahkan tidak jarang aku menyuapinya saat dia sedang mengerjakan pekerjaan kantor di rumah. Karena sudah waktunya makan tetapi belum makan juga, padahal sudah saya siapkan di piring lengkap dengan lauk dan sayur berkuah. Jika tidak segera dimakan, nasi jadi melar tidak enak. Sampai anak-anakku bertanya kepadaku,

“Mama, ayah sudah besar kok makannya masih disuapi?”

“Iya Kak, mama kan sayang ayah..” suamiku menimpali dengan mulut masih penuh nasi dan kedua tangannya sibuk mengetik diatas keybord laptop.

Meskipun kadang aku merasa cemburu dengan pekerjaannya, aku merasa diduakan tetapi aku tidak bisa berbuat apa-apa karena itu memang sudah menjadi tuntutan  pekerjaan. Disisi lain aku juga bangga mempunyai suami dengan dedikasi yang tinggi. Dan sering mendapatkan penghargaan prestasi kerja yang baik dari atasannya.

Jika dia sedang dinas luar kota, akulah ibu dan bapak bagi anak-anakku. Semua pekerjaan yang biasa kami kerjakan berdua, kini ku kerjakan sendiri karena kami tidak pernah mempunyai seorang pembantu. Mulai dari antar jemput kakak ke sekolah maupun bimbel. Kadang tengah malam harus berobat ke dokter karena si kecil mendadak sakit deman dan diary. Dalam kondisi hujan deras ku gendong kakak di belakang dan adik di depan, langkahku terseok-seok membawa beban dua tubuh bocah yang tidak ringan. Tangan kananku membawa payung, menembus tabir hujan dan dinginnya malam menuju jalan raya untuk naik bajaj.

Demi mereka aku bisa tegar dan kuat menjalaninya, aku tidak mau terlambat membawa adik ke dokter karena penyakitnya. Meskipun sebenarnya hati ini menjerit, aku berusaha tersenyum didepan mereka. Ya, selama perjalanan ke dokter suamiku terus menanyakan kabar kami via sms, bisa ku rasakan begitu cemasnya dia di sana. Tapi tidak bisa berbuat apa-apa, jarak yang begitu jauh karena sedang menjalani dinas di Aceh selama satu minggu dan aku di Jakarta hanya dengan kedua putri kecilku. Tak ada satupun saudaraku atau orang tua yang tinggal di Jakarta, tetanggapun kami tidak begitu akrab karena memang baru pindah dinas dari Sampit.

Sesekali ku lihat wajah adik dalam balutan selimut yang ku dekap di dada, badannya deman, wajahnya pucat dan matanya kelihatan cekung. Sementara sang kakak sesekali mengeluh kalau punggungnya basah oleh air hujan, karena payung yang kami pakai tidak bisa melindungi dengan sempurna.

Suamiku, tahukah kamu? Meskipun bayak hal yang bisa ku lakukan sendiri tanpamu. Tetapi tetap ada hal-hal yang tidak bisa ku lakukan sendiri jika aku sedang rindu padamu. Rindu akan belaian dan kasih sayangmu, rindu akan peluk dan kecup ringan bibirmu. Aku tidak bisa melakukan itu semua sendiri tanpamu. Oleh karena itu, aku perlu rentang pelukmu, aku butuh bahumu untuk bersandar ketika lalah mendera, aku butuh penawar dari semua rindu yang ada.

Ku akui kami tidak pernah sedikitpun kekurang dalam hal materi, tetapi kami begitu haus akan peluk dan belai kasihmu, kami rindu kebersamaan yang dulu pernah terbina dengan indah. Tidak..tidak seperti saat ini dimana engkau lebih sibuk dengan pekerjaan dan semua gadgetmu.

Saat dalam kereta api perjalanan pulang kampung pun dia masih sibuk bekerja dengan laptopnya. Sesekali mengangkat telepon yang tak henti-hentinya berdering dari HP satu dan yang lainnya. Di dalam tas ransel suamiku yang selalu dibawa kemana-mana itu ada dua unit laptop, dua unit ipad dan tiga unit handphone. Aku pernah mengangkatnya bergemingpun tidak, sungguh berat. Bahkan disaat hari liburpun dia masih lembur di kantor, tidak adakah sedikit waktu buat kami?

Ku coba bicara baik-baik kepadanya hasilnya sama saja, tidak ada perubahan sedikitpun. Hatiku semakin menangis, kami merasa semakin jauh saja dengannya. Sedih jika kakak bertanya

 “Mama kapan ayah pulang?”

Aku tidak pernah menjawabnya, namun langsung ku telponkan suamiku biar kakak bertanya langsung kepada ayahnya. Dan jika sudah begitu sang kakak tidak pernah lagi bertanya kapan ayah pulang sampai suamiku pulang.

Jika aku sedang ingin bercerita banyak kepadanya, semua kutuangkan dalam coretan dan seolah-olah aku sedang bercakap dengannya. Karena bila sedang di telpon dan ingin bicara banyak pun, seringnya telponku di akhiri dengan halus.

“Maaf ya Mama, ayah sedang ada rapat. Nanti ayah telpon balik”

Sesekali ku tag dia via note di facebook atau kadang ku email semua coretan isi hatiku yang sedang marah, sedih, rindu atau sekedar cerita-cerita kecil tentang perkembangan anak-anak yang dia belum tahu.

Ini sedikit kutipan note di facebooku untuk dia yang aku dapat dari fanpage La Tahzan.

Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti setelah seharian bekerja kamu tidak segera pulang dan memilih bertemu teman-temanmu. sedang seharian aku sudah begitu lelah dengan cucian dan setrikaan yang menumpuk dan aku tidak sempat bahkan untuk menyisir rambutku, anak dan rumah bukan hanya kewajibanku karena kamu menikahiku bukan untuk jadi pembantu tapi pendamping hidupmu dan jika boleh memilih aku akan memilih mencari uang dan kamu di rumah saja sehingga kamu akan tahu bagaimana rasanya.

Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu lebih sering di kantor dan berkutat dengan pekerjaanmu bahkan di hari Minggu daripada meluangkan waktu bersama keluarga. Aku memilihmu bukan karena aku tahu aku akan hidup nyaman dengan segala fasilitas yang bisa kamu persembahkan untukku Harta tidak pernah lebih penting dari kebersamaan kita membangun keluarga karena kita tidak hidup untuk hari ini saja. Dan seterusnya.

Setelah membaca note itu, suamiku sedikit berubah. Pulang lebih awal dan sering makan siang di rumah. Di hari Minggu mengajak kami rekreasi. Tetapi sayang hal ini berlangsung hanya beberapa bulan saja. Sisanya sampai hari ini seperti sebelumnya, sering pulang malam. Membawa pekerjaan kantor ke rumah dan lain-lain yang menyita banyak waktunya hingga tidak tersisa buat kami.

Doa dan harapku tidak pernah kering di bibir agar suamiku seperti dulu yang pintar membagi waktu antara pekerjaan, kuliah dan keluarganya. “Kami menyayangimu Ayah..”
 
***
Baca kisah menarik lainnya dalam buku "Harapku Untukmu"
 

Sabtu, 12 Oktober 2013

Menyulap Sampah Menjadi Ipad


Saya adalah ibu rumah tangga dengan kesibukan sehari-hari mengelola online shop saya “Gerai Dhanays”. Selain itu, saya mempunyai hobi menulis dan mengikuti berbagai lomba atau kuis baik via online maupun offline. Tidak jarang saya melibatkan suami dan anak-anak sebagai model untuk lomba foto yang saya ikuti.

Mengikuti berbagai lomba atau event menulis membuat otakku aktif untuk berfikir dan menelurkan ide-ide liar yang siap untuk berkompetisi dengan kontestan lainnya. Dengan begitu secara tidak langsung jadi terasah setiap saat dan tidak bebal karena diam. Sebagai seorang kuter atau kuis hunter saya dituntut pandai dan cerdik dalam menampilkan karya yang akan di lombakan. Jadi hasil karya bisa unik, tidak pasaran dan mempunyai nilai jual tinggi. Seperti misalnya lomba resep masakan, maka saya akan memeras otak bagaimana cara menciptakan resep masakan yang sehat, lezat, bahan-bahan mudah didapat dan tidak ribet dalam proses membuatnya.

Dalam kesempatan ini saya akan bercerita tentang kisah lomba yang pernah saya ikuti ditahun 2011 yang diselenggarakan oleh fanpage Fitactive. Yaitu sebuah fanpage untuk minuman kemasan bervitamin. Dalam lomba tersebut diharapkan para kontestan membuat kreasi atau prakarya dari botol bekas kemasan minuman fitactive. Boleh di pakai seluruh botolnya atau diambil plastik luarnya saja.

Baru beberapa hari sudah begitu banyak kontestan mengupload foto kreasi kemasan fitactive yang sangat kreatif-kreatif ada yang membuat replika sepeda, membuat jas hujan, bunga plastik, payung dan lain-lain. Sungguh saat itu saya dibuatnya keder sebelum bertanding karena karya kontestan pada wow semua. Begitu cepat mereka membuat kreasi-kreasi yang bagus itu.

Aku terus berfikir bagaimana caranya menciptakan hasil kreasi dari botol fitactive yang unik, menarik dan mengelitik hati juri tentunya. Sambil mengumpulkan botol-botol fitactive yang saya beli dari pemulung, saya tak berhenti berburu ide tersebut.

***

“Adik ini skuter kakak...mana kakak mau pakai dulu”

“Tidak mau, adik juga mau pakai”

“Kakak, Adik...main skuternya berdua ya. Jangan berebut” nasehatku kepada kedua putriku yang sedang berebut main skuter.

“Tidak mau...tidak mau...ini kan skuter kakak yang belikan ayah”

Hurff..namanya anak-anak kalau sudah berebut tidak bisa mendengarkan nasihat untuk bisa berbagi. Dan akhirnya si adik nangis dipelukku karena kalah berebut skuter dengan kakaknya.

Saat itulah cling muncul ide cemerlang untuk membuat kreasi replika skuter atau otoped dari botol bekas fitactive. Ide datang justru saat saya tidak memikirkannya. Mungkin karena pikiran bawah sadarku sudah terprogram bagaimana menciptkan kreasi yang unik. Maka secara langsung jadi merekam segala hal yang ada disekitarku untuk menelurkan ide tersebut. Akhirnya kubujuk adik untuk diam dan menjanjikan dia dengan ku buatkan skuter mainan. Alhamdulillah dia mau diam dan bermain lainnya.

Keesokan harinya setelah semua botol fitactive mulai banyak, kusiapkan semua peralatan seperti gunting, kawat, lakban, lilin, korek api dan lain-lain. Bersama anak-anak saya bekerja untuk menciptakan replika otoped tersebut. Mereka membantu mengunting lakban, memegang botol ketika aku menyambungkannya menjadi replika otoped. Tidak sampai satu hari replika otopedpun jadi dan si kecil senang sekali memainkannya. Di dorong kesana-kemari mondar-mandir bermain bersama kakaknya, tidak berebut lagi. Anak senang mamapun tenang.

Malam harinya setelah anak-anak tidur, aku minta kepada suamiku untuk menjadi model otoped karyaku, dia bersedia ku foto dengan berbagai pose. Setelah edit foto, bismillah upload foto ke fanpagenya. Karena boleh mengirim lebih dari satu kreasi maka saat itu aku mencari ide lagi untuk membuat kreasi lainnya. Terus terang tergiur banget dengan hadiahnya yang begitu cetar membahana badai yaitu dua unit ipad 2 untuk dua pemenang dan uang @Rp. 500.000,00 untuk 16 pemenang. Banyakkan?

Kreasi keduaku adalah tempat sandal plastik gantung dari bahan plastik luar botol fitactive dengan model foto anakku yang kecil. Aku cukup berperan dibalik layar.

***

Hari yang dinantipun tiba, yaitu pengumuman. Tetapi sayang saat itu aku sedang pulang kampung dan tidak membawa modem, jadi tidak bisa melihat hasil pengumuman. Tetapi karena mempunyai banyak teman kuter yang ikut juga dalam kontes itu dan mempunyai nomer hand phoneku, merekapun sms mengucapkan selamat karena ada namaku di urutan kedua sebagai pemenang dengan hadiah satu unit ipad 2.

Sungguh tak percaya rasanya saat membaca sms dari temanku itu. Saking senangnya sampai ku ciumi pipi bapakku yang saat itu sedang duduk bersama di sofa. Padahal selama ini aku tidak pernah menciumnya karena malu sudah besar. Bapakku sampai terheran-heran melihat kegiranganku yang luar biasa.

Senang, haru dan bahagia saat bisa online dan melihat sendiri pengumuman yang sudah keluar, ada dua judul kreasiku di daftar pengumuman yaitu replika otoped dan tempat sandal plastik. Subhanallah semua karyaku ternyata menang. Selain dapat satu unit ipad 2 saya juga memenangkan uang Rp. 500.000,00. Alhamdulillah ucapku lirih tak terasa ada bulir hangat yang menetes. Terharu karena dari sampah botol minuman bisa kusulap menjadi ipad 2 dan uang Rp. 500.000,00. Mungkin benar jika ide itu mahal harganya.

Sampai sekarang saya masih sering memenangkan aneka lomba foto, resep masakan, prakarya maupun audisi menulis. Minimal sebagai kontributor. Hadiahnyapun beragam mulai dari sekedar pulsa, tiket nonton film, buku, voucher discont menerbitkan buku, produk, voucher belanja, uang cash, hand phone, tiket mudik pesawat PP sampai ipad 2 sudah mendapat dua unit. Alhamdulillah. Begitu banyak teman-teman kirim pesan via inbox facebook atau sms dan menanyakan.

“Apa sih rahasianya selalu menang lomba foto mbak?”

“Gimana mbak kok bisa sering lolos audisi nulis?”

“Wah Jeng hokimu gede ya...bagi-bagi resepnya donk, kok bisa menang terus”

“Mau tahu apa mau tahu banget?”

Jawabku bercanda dan emotion tertawa lebar terbaca di ruang chatku dengan si penanya. Akhirnya saya pun membalasnya dengan tips-tips ala saya yang katanya sering menang. Dia nampak puas dengan jawaban tersebut.

Pastinya semua itu tidak lepas dari turut campur tanganNya atas keberhasilan yang sudah saya raih selama ini. Alhamdulillah terimakasih ya Robb atas semua yang terbaik dalam hidupku. Semoga tidak menjadikan aku sombong dan tetap bisa bersyukur, aamiin.

Minggu, 29 September 2013

Inikah Gejala Alzheimer?

Penyakit sering lupaku mulai merugikan orang-orang disekitarku. Aku sudah berusaha bagaimana biar tidak lupa, tapi tetep saja selalu ada yang terlupa

Seperti PR kakak ada yang pernah terlewat olehku tidak ku koreksi dan paraf setelah dikerjakannya. Kelolosan dan akhirnya ada yang salah 1.

"Lho ini kok salah 1 nilainya 90, maaf ya mama lupa tidak koreksi. Habis di buku penghubung tidak tertulis ada PR"

"Besok lagi jangan hanya lihat buku penghubung, untuk lebih amannya cek satu-satu semua bukunya setiap pulang sekolah" sapa ya yang bilang gituu...

"Baiklah"

Sejak saat itu setelah pulang sekolah bahkan sebelum ganti baju setiap habis jemput langsung ku cek semua bukunya, tiap ada PR langsung ku pisahkan dan dikerjakan sore sebelum mengaji.

***

"Tut...tut..tut..." teleponku via hp ke suami tidak terjawab

kakak sudah berangkat di sekolahnya tetapi buku penghubungnya ketinggalan, ternyata waktu menyusun jadwal sekolah buku penghubung ku pisahkan karena setiap hari dibawa. Eh malah tidak masuk tas.

Akhirnya gowes kesekolah bersama adik cuma mengantar buku penghubung. karena ternyata kakak sudah sampai sekolah kudapat info dari satpam sekolah setelah menelponnya.

"Nopo Nok, sory mau ra krungu ngebut" inbox disms

"Gpp, buku kakak ketinggalan tp dah mama antar" send

Dan soal buku ketinggalan ini tidak cuma sekali
Belum lagi yang kelupaan tidak pakai dasi, duk atau lainnya.

"Maaf ya Kak, tadi mama lupa kakak tidak pakai duk"

"Gpp kok Ma, kan ketutupan jilbab" jawabnya polos tidak ada sedikitpun kemarahan sampai membuat mama terharu Nduk

***
Kasus lainnya adalah masalah jam berangkat dan pulang sekolah kakak. Karena jadwal masuknya di gilir seminggu masuk pagi dan seminggu masuk siang. Kalau masuk pagi pukul 06.30 sudah mulai belajar terlambat beberapa menit saja pintu gerbang tertutup dan tidak boleh masuk. Waktu mengantar buku kakak yang ketinggalan aku pernah melihat anak yang terlambat dan hanya bisa duduk berdiri duduk berdiri dan sesekali bersandar di pagar sekolah karena gerbang sudah ditutup dan mungkin si anak juga tidak berani pulang.
Jika masuk pagi pulangnnya pukul 10.30 kecuali hari Jum'at pulang pukul 09.30.

Sedangkan kalau masuk siang normalnya masuk pukul 10.30 dan pulang pukul 13.30 tetapi hari Rabu masuk pukul 09.00 karena ada mapel pramuka. Hari Jum'at masuk pukul 09.30 dan pulang pukul 12.00.

Nah minggu kemarin kakak mendapat giliran masuk pagi pas hari Jum'atnya lagi-lagi saya lupa kalau masuk pagi hari Jum'at pulang pukul 09.30 dan saya menjemput seperti biasa pukul 10.30. Itupun baru teringat kalau itu adalah hari Jum'at akhirnya dalam perjalan ke sekolah aku ngebut dan berharap kakak tidak marah karena kelalaianku ini.

Dan ternyata sampai di sekolah sudah sepi tak satupun ku temukan anak siswa kelas 1 teman kakak dan tidak seperti biasa satpampun tidak berada di tempat. Tanpa pikir panjang masih dengan nafas ngos-ngosan ku telp pak Fian satpam sekolah kakak. Ternyata kakak sudah diantar ke rumah oleh beliau. Ini adalah untuk kedua kalinya kakak di pulang diantar satpam karena dulu pernah pulang lebih awal tanpa pemberitahuan dari orang tua.

Huaaa...tambah dag dig dug hati ini sudah bisa di pastikan kakak akan menangis karena mendapati rumah kosong. Lagi-lagi ku gowes sepeda miniku bersama adik didepan, aku tak peduli lagi dengan peluh yang menganak sungai dalam tubuhku hingga membuat bajuku basah kuyup. Sepertinya saat itu bumi Jakarta benar-benar membutuhkan paracetamol. Bayangkan hanya wajah kakak saja yang ada dan fokus segera sampai ke rumah. Dan tiba-tiba,

"Prakkk..."

Ban sepeda depanku mencium roda depan motor laki-laki yang mau nyeberang dan hanya menengok ke satu arah. Memang aku yang salah karena melawan arus, mau ngerem sudah tidak sampai. Dan hanya bisa berucap maaf sambil pasang senyum manis yang terpaksa ku ciptakan. Setelahnya aku ngacir penuh dengan rasa bersalah, ya sama kakak ya sama orang itu belum lagi adikyang sedang ceriwis tanya ini itu kuminta diam karena mama sedang ngebut. Dan diapun diam menyanyi sendiri. Oh maafkan aku buat semuanya ( kakak, adik, satpam, laki-laki itu dan suamiku ) maaf jika aku belum juga bisa memberikan yang terbaik.

Baru sampai di pertigaan rumah aku sudah disambut para tetangga yang lapor,

"Mama Ais itu Aisha nagis, ditinggal kemana sih?" kata bu Urip tetanggaku

"Bu..anaknya nagis di rumah sendirian" kata laki-laki tua tak begitu ku kenal

"Ngih Buk, Pak, suwun nggih niki wau tlisipan ting ndalan. kulo telat metuk ternyata sampung di ter kalih satpam" jawabku dengan bahasa jawa tanpa turun dari sepeda.

Dannnn...telah kudapati seorang muslimah cilik yang badannya tertutup baju muslim warna pink, menangis disudut kursi rotan teras rumah. Matanya merah, bengkak bahkan suara tangisnya pun nyaris tak terdengar.

"Kakakkkkk...." ku peluk dia sambil minta maaf merasa sangat bersalah sesekali menciuminya.

"Maafkan mama ya Kak, mama tadi lupa. Telat jemput kakak"

"Ka..ka..kakak sedih Ma, kakak takut pas di rumah ti..ti..tidak ada mama. Ka..ka..kak sampai ngintip-ngintip semua jendela tetapi tidak ada mama sama adik hu...hu..hu.." balasnya terbata-bata dipelukku sambil nangis.

"Iya..iya..mama yang salah, mama minta maaf ya Kak" kataku sambil melonggarkan pelukan dan memberinya air minum dari bekalnya dalam tas.

"Mama sih, jemput kakak telat. Kakak jadinya nanis. Besok jangan diulang-ulang lagi ya" pesan si kecil kepadaku yang membuatku tambah merasa bersalah.

***

Ini adalah bebarapa peristiwa kecil karena kelalaianku, dan masih banyak lagi lupa-lupa yang lainnya dalam setiap hariku. Seperti minggu kemarin saat mengambil hadiah kontes foto di Mall Ciputra, ada saja syarat administrasi yang terlupa juga.

Dan tadi pagi sebuah teguran kecil yang datang karena kepikunanku ini, membuatku menitihkan airmata. Maafkan aku, hanya itu yang bisa kuucapkan, ini memang salahku. Aku sedang berusaha untuk memperbaiki diri.

Ya Allah benarkah ini adalah gejala kepikunan, benarkah aku akan mengalami kepikunan dini yang akhirnya akan menjadi Alzheimer. Ya Allah betapa kasihan mereka, orang-orang yang tidak bersalah harus menerima semua kelalaianku ini. Ya Allah tunjukanlah jalan bagaimana cara meminimalkan rasa lupaku yang mulai menjadi ini.

Seandainya boleh aku meminta, maka buatlah saja aku lupa dengan satu masa lalu burukku yang pernah ada, yang pernah kualami hingga membuatku terluka. Ya Allah jika boleh aku meminta tolong jangan biarkan mereka menerima segala keburukan dari kepikunanku ini. #Sambilbrowsingtentangkepikunandini

Senin, 05 Agustus 2013

Aku Cinta Mahkotaku


Di tengah jam pelajaran, aku mencoba kirim pesan via tulisan di bukuku kemudian kusodorkan kepadanya.

Ratri, Kamu...kenapa sih muka jelek gitu. Tidak secantik biasanya?

Aku lagi bingung banget An, nanti deh kuceritain

Kubaca sebaris kalimat balasan dibawah pesanku tadi. Sepertinya memang ada masalah berat karena Ratri kelihatan sekalut itu. Kulihat sesekali dia memukul-mukulkan bolpennya di sudut meja, kemudian membuat coretan tidak jelas dibuku. Dan kakinya tidak berhenti bergoyang-goyang. Aku tahu ini tandanya Ratri sedang gelisah.

***

 “Ada apa Rat?”

“An, kakakku mau menikah”

Ratri mulai bercerita dan menurutnya calon suami kakaknya minta surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa kakaknya masih perawan. Padahal kakak Ratri sudah tidak perawan lagi karena terjerumus dalam pergaulan bebas oleh karena itu dia meminta kepada Ratri untuk cek ke dokter dan membubuhkan namanya diatas surat tersebut.

“Hemm...begitu ya, terus kenapa kamu menangis?, kan tinggal cek up kasih data palsu dan berikan ke kakakmu. Iya kan?”

Tangis Ratri mulai menjadi saat dia berkata jujur bahwa dirinya sebenarnya juga sudah tidak perawan karena pacaran yang kelewat batas.

“Astagfirullah...” sungguh aku terperanjat dibuatnya

***

Siang itu sepulang sekolah, masih mengenakan seragam putih abu-abu kami bertiga berkeliling di komplek perumahan Tlogosari. Tiba-tiba Ratri menghentikan langkahnya.

“Ada apa Rat, kok berhenti?” tanya Naning temanku

“Jadi nanti kalau sudah sampai di klinik, siapa yang mau untuk tes keperawanan?” tanya Ratri

“Yang pasti jangan aku ya, karena sesungguhnya aku juga sudah tidak perawan. Maaf” jawab Naning sambil mulai terisak

Astagfirullah..

Entah ini istigfar yang keberapa kali telah kuucapkan dari pagi hingga siang itu. Belum habis rasa tidak percayaku atas pengakuan Ratri yang sudah tidak perawan dan sekarang Naningpun menyatakan kalau dirinya juga sudah tidak perawan.

Kenapa sih, tidak ada sedikitpun rasa cinta kepada mahkota kalian? hingga tak mampu menjaganya dengan baik. Oh mahkotaku, aku mencintaimu. Hanya kepada suamikulah kelak engkau akan terkoyak.

Selingkuh


“Sudahlah Al, biarkan aku pergi dan jangan ganggu lagi”

Seru Fara diantara isak tangisnya sambil mengemas semua pakaian dan surat-surat penting ke dalam kopernya. Sementara Alvin terus memohon kepada Fara untuk tidak pergi meninggalkannya.

“Please...Fara, jangan tinggalkan aku”

“Terus kenapa, kamu mau dengan seenaknya minta maaf dan mengulanginya lagi seperti yang sudah-sudah. Begitukah hah!”

Bentak Fara kepada Alvin tepat dimukanya. Alvin hanya diam dan menunduk.

***

Sejak mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dalam sebuah ikatan tunangan. Alvin telah berkali-kali selingkuh dibelakang Fara. Dan entah bagaimana, setiap perselingkuhan Alvin pasti diketahui oleh Fara. Mungkin benar sebuah pepatah yang berbunyi “sepandai-pandainya seseorang menyimpan bangkai, suatu saat akan tercium juga”

Selama itu pula Fara selalu memberikan maaf kepada Alvin atas penghianatan yang dilakukan bertubi. Namun saat itu, Fara benar-benar marah besar dan minta cerai tidak peduli lagi dengan janin yang dikandungnya akan kehilangan sosok seorang bapak. Sakit dan derita yang dia rasakan sudah begitu dalam. Menurutnya terlalu lelah untuk memaafkan kesalahan yang sama pada orang yang sama.

Fara malu untuk bercerita yang sebenarnya kepada orang tuanya atau teman sekedar curhat. Selama ini hanya dia simpan sendiri rasa sakit yang ada. Tetapi dia mulai putus asa dan merasa bahwa pernikahannya yang baru seumur jagung tidak bisa dipertahankan lagi.

Seperti biasa, jika sedang penat Fara menghabiskan diri dengan menulis. Malam itupun dia menulis sebanyak-banyaknya hingga tertidur didepan laptopnya. Alvin berusaha mengangkat tubuh Fara untuk memindahkan ke dalam kamar. Fara mengeliat, bangun dan kembali marah membabi buta.

“Jangan sentuh aku!”

“Di lantai dingin Fara, nanti kamu sakit”

“Apa pedulimu?”

“Aku mencintaimu Fara” ucap Alvin lirih sambil jongkok dan mencium perut Fara yang mulai membuncit.

“Kalau cinta ya jangan selingkuh!, besok aku pergi”

Fara tidak habis fikir kenapa suaminya kembali berkhianat.

Ya Tuhan, sejak kapan suamiku mencintai Andre temanku?

Minggu, 21 Juli 2013

Eforia Kaum Gay dalam novel GAYAGAY

 
 

Penulis : Dann Julian
Penerbit : Sinar Harapan
Bahasa : Indonesia
Tebal : 311 halaman
Harga : Rp. 39.500

Di sebagian negara-negara Barat yang mengklaim sebagai negara maju, telah merilis undang-undang yang memperbolehkan perkawinan sejenis. Apakah hal itu bisa terjadi di Indonesia? Masih jauh ‘kali, ya, di Indonesia? Tapi jika membaca novel GAYAGAY karya Dann Julian, begitu riuh rendahnya kehidupan kaum gay di Jakarta, maka bukan tak mungkin suatu saat pasti ada yang akan coba-coba mengusulkan untuk dibentuk undang-undang itu, meski akan dapat tantangan luar biasa. Terutama dari kalangan agamawan yang masih kuat dan dominan di Indonesia.

Bayangkan dalam novel ini, hampir di semua elemen masyarakat digambarkan terjangkiti kehidupan homoseksual. Sangat mengerikan. Orang bisa mengelus dada usai membaca novel yang diterbitkan oleh PT Sinar Harapan yang juga pernah sukses menerbitkan novel investigasi “Remang Remang Jakarta” karya Yuyu A.N. Krisna.

Dalam GAYAGAY terkisahkan Michael Tirtaarta, sang perancang busana yang kondang yang homoseksual. Lalu ada Jaya Suparno ( yang dalam kisah ini dipanggil Jay), seorang jurnalis yang mulanya baik-baik dan alim akhirnya menjadi seorang homoseksual. Bahkan Arti Vialli, seorang model yang terkenal ternyata menyimpan rahasia besar, ia lelaki. Meski ia public figure tak ada yang mengetahuinya kalau ia sebenarnya lelaki.

Lalu ada pasangan pemilik salon kecantikan “Cantika” , Santana dan Henry yang ternyata dua-duanya wanita, padahal selama ini orang mengira mereka bedua lelaki. Kedoknya ini bertahun-tahun juga tak terendus oleh komunitas homoseksual yang biasa hang out bersama di club gay di sekitar Mangga Besar Jakarta. Karena keduanya sering bergaya seperti lelaki.

Tidak sampai disitu, seorang ibu rumah tangga yang berkarier sebagai kepala marketing di sebuah club malam, bernama Maya, ternyata seorang biseks. Padahal dari luar Maya seorang ibu dan istri yang manis di kompleks rumahnya. Sama sekali tak menunjukkan ia kelainan seks.

Belum lagi para petinggi atau pemegang keputusan yang digambarkan di GAYAGAY berpesta pora dalam underground party dengan thema Movie Characters disebuah gedung pencakar langit di Jakarta, dan pesta itu tak terdeteksi, kecuali dari kalangan mereka sendiri. Mereka digambarkan sangat eforia. Sementara orang normal yang melihatnya mungkin prihatin. Sungguh dunia sudah edan dan terbalik.

Kisahnya pun rumit. Simaklah, Jay minta tolong kepada nara sumber dekatnya, Michael, agar Benny, (sahabatnya sekaligus calon adik ipar Jay) diberi pekerjaan. Michael menerima Benny sebagai karyawannya. Seiring dengan waktu berjalan, Benny sering diajak road show keliling Eropa oleh Michael, untuk study perbandingan dari rumah mode satu ke rumah mode yang lain. Disana akhirnya Benny ‘takluk’ kepada Michael dan lama kelamaan menjadi seorang homoseksual.

Namun Benny tetap mengawini Dinar (adik Jay), karena Jay dan Dinar tak mengetahui kalau dirinya kini homoseksual. Tapi begitu Dinar mengetahui Benny adalah kekasih Michael, Dinar yang kesepian melarikan diri dengan menjalin hubungan sesama jenis dengan Maya, tetangganya. Ketika hubungan Dinar dan Maya ini terbongkar, Jay marah bukan main kepada Benny, karena membuat adiknya menjadi lesbi. Ia minta Benny menceraikan adiknya. Dinar dan Benny pun bercerai.

Namun apa yang dibenci Jay berbalik kepada dirinya. Jay yang sudah lama berpacaran dengan Arti harus menelan ludahnya sendiri ketika tahu Arti sebenarnya lelaki. Tapi karena Jay “sudah terlanjur cinta” kepada Arti, sepasang kekasih ini meneruskan kisah cintanya yang ganjil. Dan ujung-ujungnya Jay menjadi homoseksual. Parahnya lagi, Jay “CLBK” ( cinta lama bersemi kembali).

Kepada siapa Jay CLBK? Jangan keget, ia “kembali’ lagi “bersahabat” dengan sahabat lamanya yang juga mantan adik iparnya, Benny. Kalau beberapa tahun sebelumnya keduanya bersahabat dalam arti sebenarnya, kini bersahabat sebagai pasangan homoseksual, dengan bumbu-bumbu cinta dan cemburu tentunya.

Bagaimana akhir kisahnya? Bisa dibaca sendiri. Cukup menarik. Bagi saya seorang wanita, sebelum membaca novel ini membayangkan bakal banyak menemui halaman-halaman yang menggambarkan suasana bercinta yang mesum. Karena itu sebenarnya sebelumnya terus terang saya agak risih – risih begitu membacanya.

Tapi ternyata setelah membaca tidak. Pengarangnya nampaknya memang tak memerlukan penggambaran mesum, karena ceritanya sendiri sudah kuat. Kalau pun sampai halaman-halaman percintaan, Dann Julian langsung meringkasnya dengan kalimat ”… singkat cerita….” dan langsung diganti topik. Malah dalam beberapa bagian dibuat sengat menyentuh perasaan.

Saya rasa novel ini member i warna tersendiri dalam kancah pernovelan Indonesia. Menyampaikan pesan moral tak harus membuat novel identik dengan brand bermoral. GAYAGAY juga punya pesan moral. Dari materi dan fakta kehidupan homoseksual itu sendiri mencuatkan keprihatinan yang mendalam.

PT Sinar Harapan sebagai penebitnya nampaknya ahli memilih novel sejenis ini. _Pada tahun 1996, penerbit ini pernah sukses menerbitkan novel investigasi “Remang Remang Jakarta” (pada tahun 1996) karya Yuyu A.N. Krisna, yang juga seorang wartawan, sama dengan Dann Julian. Bisa jadi GAYAGAY akan mengulang sukses “Remang Remang Jakarta”.  Aamiin :)

Layak untuk dibaca, baik wanita maupun pria.

Senin, 15 Juli 2013

Pemenang Kuis Gemes

Malem...teman-teman, wah ternyata sudah banyak juga yang nunggu pengumuman pemenang kuis gemes ya. Begitu banyak inbox yang masuk menanyakan kapan pengumumannya. Baiklah akan saya umumkan sekarang ya..dengan sedikit proses penjurian yang lucu oleh dua asisten kecilku.

Ceritanya ini adalah pengalaman pertama si kakak menjalankan ibadah puasa dan sekaligus hari pertama masuk sekolah dibangku SD. Kalau hari-hari sebelumnya bisa menjalankan puasa full satu hari karena masih libur sekolah dan hari ini begitu galau menunggu waktu buka. Sebentar-sebentar bilang,

"Mah kakak buatin susu donk!"
"Lho lupa ya...kan puasa"
"O..iya"

Kembali dia nyalakan TV, maen game sama adiknya dan melakukan hal lainnya yang sepertinya dia sudah mulai bosan. Kemudian saya ingat kalau ada janji mau memberikan pengumuman kuis gemes pada tanggal 15 Juli 2013. Akhirnya kuserahkan sepenuhnya tugas menentukan pemenang kuis gemes oleh kedua putriku yang dibimbing oleh suamiku. Merekapun senang seperti menemukan mainan baru. Dan bermain peran-peranan arisanpun dimulai haha..

Kakak sedang nulis nomor undian para peserta, smangattt..!!
 
 
Setelah menuliskan semua nomor undian peserta (via blog, facebook dan twitter) diatas kertas yang sudah disiapkan, kemudian nomor-nomor tersebut di gunting-gunting dan digulung seperti nomor undian untuk arisan PKK itu lho...hehe mereka senang sekali ini adalah pengalaman pertama bermain peran aris-arisan.
 
Habis diguntin, kemudian digulung-gulung. Gulung terus hehe..
 
 
Dan akhirnya sampailah pada tahap undian manual. Kumpulan gulungan kertas yang berisi nomor undian para peserta kuis gemes, dimasukan jadi satu gelas. Kemudian dikocok-kocok oleh suamiku merekapun diberi kesempatan untuk mengambil nomor undian bergantian sampai 8 nomor undian. Setiap mengambil dan memmbukanya tak lupa mereka catat nomor-nomor berapa saja yang terambil. Pasti deh tambah penasaran ya hehe... (sayang sekali yang ini tidak terdokumentasi olehku).
 
 
Terusss...untuk nomor undian yang terakhir yaitu ke-9, oleh suamiku akulah yang dipersilahkan mengambil gulangan kertas tersebut, sambil berkata..
 
 
"Ayo..sekarang mama yang ambil, kan mama yang punya gawe"
 
"Baiklah..."
 
 
 
Dan tarrrraaaa....inilah nomor-nomor undian yang beruntung terambil oleh tangan-tangan mungil bidadariku dan satu undian yang terakhir berhadiah tas laptop aku sendiri yang mengambilnya. (Berdasarkan urutan mengambil)
 
Untuk 5 pemenang yang berhasil mendapatkan satu eks buku RAINBOW bebas ongkir adalah :
 
1. Nomor undian 44
 
2. Nomor undian 7
 
3. Nomor undian  17
 
4. Nomor undian  43
 
5. Nomor undian 8
 
 
Dua Pemenang berhadiah voucher belanjan di OS Gerai Dhanays khusus untuk pembelian produk flanel. Ongkos kirim ditanggung sendiri ya :)

6. Nomor undian 22
7. Nomor undian 48
 
Satu pemenang berhadiah kaos flanel family (ongkir ditanggung pemenang) adalah,
8. Nomor undian 23
 
Dannn...pemenang utama tas laptop (ongkir ditanggung pemenang) adalah,
9. Nomor undian sepuluhhhh....!!!
 
"Lho kok tidak terambil nomor undian 9 sih" celetukku reflek saat membuka nomor undian yang kuambil. Kelebihan dikit hehe...
 
Eh ya ada satu hadiah tambahan buat peserta yang saya perhatikan sering sekali share info kuis gemes kepada teman-teman yaitu Wydia Neva, selamat ya kamu berhak mendapatkan voucher pulsa Rp. 25.000,00. Terima kasih sudah bantu share info kuis gemes sebanyak-banyaknya :)

Saya ucapkan selamat bagi para pemenang kuis gemes dan tidak perlu kecewa bagi yang belum menang. Semoga bisa ngadain event seru-seruan lagi bersama teman-teman ya hehe..

Bagi para pemenang mohon kirim data diri berupa, nama, alamat lengkap dan no hp. Khusus pemenang voucher pulsa kirimkan no hp saja ya. Semua data diri kirim via email ke zulzilah.arth@gmail.com
 
Update finalpeserta kuis gemes sekaligus sebagai nomor undian yang diikutkan. Jadi kalau inigin melihat siapakah pemilik nomor undian pemenang diatas silahkan klik disini 
 
Sekali lagi saya ucapkanbanyak terima kasih kepada teman-teman semua untuk partisipasinya mengikuti kuis gemes ini, terima kasih untuk doa-doanya indahnya yang telah terucap. Semoga Allah mengijabahnya, aamiin.
 
 



Jumat, 12 Juli 2013

Update FINAL peserta kuis gemes

Bagi yang belum terupdate silahkan komen ya, sebelum ditentukan pemennagnya :)Terima kasih untuk partisipasinya ya temna-teman. Tunggu pengumumannya tanggal 15 Juli 2013

1. Peserta via blog


1. Ria Hidayah
2. S. Mursalim (NoorSalim Hs)
3. Karunia Sylviany
4. Ayuni Adesty
5. Helda Fera Puspita
6. Neti Suriana
7. Rahel Lasmaria SimboLon
8. muhammad lefand
9. AnisaAe Kepompong
10. Ae Publising
11. Minto Ae
12. Vanisa Desfriani
13. Zyan Raka
14. Dyah Rizky
15. Zefri ana
16. meylla helmisyah
17. Wulan Habibuw
18. Narsa Bahsin
19. vera astanti
20. Dwi Aprily 
21. Dany Widiarto
22. nur azizah perwitasari
23. Agustinadian Susanti
24. fairy fari
25. HAERIAH SYAMSUDDIN
26. Shyshe_Princess
27. Rumah Kreatifitas
28. Coretan Sederhana
29. yuli astuti
30. Elisa Karamoy
31. Riski Fitriasari
32. Lita Alifah
33. Izzatul-Millah
34. Aby-ismail
35. Siska Sugiarso
36. Leli Erwinda
37. Nadiya Fidini
38. Hanifah go
39. Arlin Safitri
40. DP Wahyuni
41. Midha's Blog
42. Wiwin Kuswinarti
43. Arga Litha
44. Anggita Nurindah Kusuma
45. wie wy
46. Lembayung Biru14 
47. Ma Ziyya
48. Intan Munik Azibah
49. Sofhy Haisyah
50. Oktavia Nurul
51. Mohammad Abdurrohman
52. Nayla Aidilla Sambas
53. ailina85
54. Muhammad Rifqi Saifudin
55. Muhammad Rifqi Saifudin
56. Dwi Cahya Ningsih
57. AlexaaxoxoVia


Facebook dan Twitter

58. Bonita Irfanti
59. Ervina Vina S
60. Yuli Astuti
61. Shofi Isnain
62. @amma_chemist
63. @Lutfia_Nurul

Sabtu, 06 Juli 2013

Adi

            “Pa, aku bahagia. Setelah beberapa kali gagal akhirnya Tuhan mengijinkan kita menimang anak juga” ucap Ratri sambil membetulkan perban yang membalut kedua matanya.

“Iya Ma, cepat sembuh ya” jawab Anton sambil menyuapkan nasi ke mulut Ratri

“Terima kasih Pa, ingin rasanya segera melihat putra kita”

“Sabar Ma, dia sedang di ICU.

“Gimana kondisinya Pa?”

“Adi semakin membaik”

 “Adi, jadi nama bayi kita Adi Pa?”

“Iya ma, aku memberinya nama Bagus Abadi. Menurut Mama?”

“Apapun pilihan papa, mama setuju saja Pa”

“I love you ma” ucap Anton sembari mengcium punggung tangan Ratri yang penuh  jarum infus.

“I love you too Pa” balas Ratri sambil mengusap kepala Anton

***

“Bagaimana keadaan istri saya Dok, kapan boleh pulang?”

“Kesehatan istri bapak sudah membaik, besok sudah boleh pulang”

“Syukurlah. Tapi Dok kenapa tadi saat perban matanya dibuka, tidak ada reaksi terhadap cahaya senter yang diarahkan?”

“Itulah Pak yang akan saya sampaikan. Istri Bapak mengalami kebutaan karena memaksakan diri melahirkan secara normal dengan kondisi mata minus yang tinggi”

“Ya Tuhan, jadi istri saya buta? Tidak bisakah disembuhkan lagi?”

“Selama menangani kasus seperti ini, selama ini pula belum ditemukan obatnya Pak”

Anton begitu terpukul mendengar vonis tersebut, dia belum tahu bagaimana menyampaikan berita itu kepada Ratri, wanita yang sangat dia cintai melebihi apapun hingga dia rela mengorbankan apapun demi kebahagiaan istrinya.

***
“Pa, papa ya?” tanya Ratri saat mendengar pintu kamarnya berderit

“Iya Ma, maaf papa masuk tanpa mengetuk pintu”

“Ah papa...tidak apa lagi, memangnya bik Inah harus mengetuk pintu segala” jawab Ratri setengah bercanda.

Ada bulir hangat menetes dipipi Anton saat melihat senyumnya yang begitu manis, namun dia harus menatap gelap semua isi dunia.

“Jadi kalau bik Inah harus mengetuk pintu ya?” tanya Anton sambil mendekatkan bibirnya ditelinga Ratri setengah mencium mesra dan menyembunyikan sebongkah kesedihan yang dalam.

“Pa kenapa mama tidak bisa melihat? Mama ingin melihat Adi, melihat saat dia menangis. Tidak hanya mendengar dan merabanya saja.

“Guggg” serasa ada tangan raksasa yang meninju dada Anton hingga membuatnya sesak dan susah bernafas karena pertanyaan itu. Namun begitu, Anton tetap berusaha untuk bersikap tenang dihadapan istrinya.

 “Sabar ya Ma, nanti kalau obatnya sudah habis. Mama juga bisa melihat lagi”

Oek..oek..oeeek... terdengar tangisan bayi dari samping kamar mereka

“Pa, Adi menangis...aku ingin megendongnya, tolong ambilkan Adi untukku”

“Tenang saja Ma, mungkin sedang dimandikan bik Inah habis mandi biasanya tidur.

***

Hari berganti, minggu berlalu, bulan demi bulan Anton lalui dengan terus bersandiwara dihadapan Ratri tentang kebutaan dan hal lainnya. Anton tidak berani, tidak tega menyampaikan berita yang sesungguhnya karena tidak ingin membuat Ratri terpukul dan hampir gila seperti kehamilan-kehamilan sebelumnya yang selalu gagal karena rahimnya begitu lemah.

“Selamat pagi mama, saatnya mompa ASI?”

“Eh papa, mengejutkan saja, kok papa yang membantu mama mompa ASI. Bik Inah mana?

“Bik Inah sedang nyuapi Adi. Nah habis makan biasanya Adi minum ASI kan. Kali ini kata Adi mau ASI yang fresh dari mama, tidak mau yang dari frezzer hehe..”

“Ooo begitu ya, jadi Adi sudah bisa ngomong. Eh papa kok tidak kerja?”

“O iya..anak papa kan hebat. Iya ma, papa ambil cuti.

“Oh..terima kasih Pa”

“Kembali kasih mama sayang” jawab Anton sambil mulai memompa ASI istrinya bergantian dari payudara kanan dan kiri.

 “Pa, kalau memang Adi mau ASI yang fresh dari mama kenapa mama tidak pernah diijinkan untuk menyusui Adi”

“Emm...anu itu Ma, menurut dokter kalau mata mama sudah bisa melihat lagi baru boleh menyusui Adi”

“Kenapa begitu Pa?”

“Maaf Ma, papa juga tidak tahu. Pasti dokter punya alasan sendiri dan semua demi kebaikan mama dan Adi”

“Pa, mama ingin menyusui Adi, ingin merasakan hisapan bibir mungilnya”

“Baiklah, kalau itu keinginan mama”

***

“Bik Inah mana Adi?”

“Maaf Tuan, aku telah menghanyutkan mumi bayi itu dan membakar semua kaset tangisan bayi palsu.