Minggu, 21 Juli 2013

Eforia Kaum Gay dalam novel GAYAGAY

 
 

Penulis : Dann Julian
Penerbit : Sinar Harapan
Bahasa : Indonesia
Tebal : 311 halaman
Harga : Rp. 39.500

Di sebagian negara-negara Barat yang mengklaim sebagai negara maju, telah merilis undang-undang yang memperbolehkan perkawinan sejenis. Apakah hal itu bisa terjadi di Indonesia? Masih jauh ‘kali, ya, di Indonesia? Tapi jika membaca novel GAYAGAY karya Dann Julian, begitu riuh rendahnya kehidupan kaum gay di Jakarta, maka bukan tak mungkin suatu saat pasti ada yang akan coba-coba mengusulkan untuk dibentuk undang-undang itu, meski akan dapat tantangan luar biasa. Terutama dari kalangan agamawan yang masih kuat dan dominan di Indonesia.

Bayangkan dalam novel ini, hampir di semua elemen masyarakat digambarkan terjangkiti kehidupan homoseksual. Sangat mengerikan. Orang bisa mengelus dada usai membaca novel yang diterbitkan oleh PT Sinar Harapan yang juga pernah sukses menerbitkan novel investigasi “Remang Remang Jakarta” karya Yuyu A.N. Krisna.

Dalam GAYAGAY terkisahkan Michael Tirtaarta, sang perancang busana yang kondang yang homoseksual. Lalu ada Jaya Suparno ( yang dalam kisah ini dipanggil Jay), seorang jurnalis yang mulanya baik-baik dan alim akhirnya menjadi seorang homoseksual. Bahkan Arti Vialli, seorang model yang terkenal ternyata menyimpan rahasia besar, ia lelaki. Meski ia public figure tak ada yang mengetahuinya kalau ia sebenarnya lelaki.

Lalu ada pasangan pemilik salon kecantikan “Cantika” , Santana dan Henry yang ternyata dua-duanya wanita, padahal selama ini orang mengira mereka bedua lelaki. Kedoknya ini bertahun-tahun juga tak terendus oleh komunitas homoseksual yang biasa hang out bersama di club gay di sekitar Mangga Besar Jakarta. Karena keduanya sering bergaya seperti lelaki.

Tidak sampai disitu, seorang ibu rumah tangga yang berkarier sebagai kepala marketing di sebuah club malam, bernama Maya, ternyata seorang biseks. Padahal dari luar Maya seorang ibu dan istri yang manis di kompleks rumahnya. Sama sekali tak menunjukkan ia kelainan seks.

Belum lagi para petinggi atau pemegang keputusan yang digambarkan di GAYAGAY berpesta pora dalam underground party dengan thema Movie Characters disebuah gedung pencakar langit di Jakarta, dan pesta itu tak terdeteksi, kecuali dari kalangan mereka sendiri. Mereka digambarkan sangat eforia. Sementara orang normal yang melihatnya mungkin prihatin. Sungguh dunia sudah edan dan terbalik.

Kisahnya pun rumit. Simaklah, Jay minta tolong kepada nara sumber dekatnya, Michael, agar Benny, (sahabatnya sekaligus calon adik ipar Jay) diberi pekerjaan. Michael menerima Benny sebagai karyawannya. Seiring dengan waktu berjalan, Benny sering diajak road show keliling Eropa oleh Michael, untuk study perbandingan dari rumah mode satu ke rumah mode yang lain. Disana akhirnya Benny ‘takluk’ kepada Michael dan lama kelamaan menjadi seorang homoseksual.

Namun Benny tetap mengawini Dinar (adik Jay), karena Jay dan Dinar tak mengetahui kalau dirinya kini homoseksual. Tapi begitu Dinar mengetahui Benny adalah kekasih Michael, Dinar yang kesepian melarikan diri dengan menjalin hubungan sesama jenis dengan Maya, tetangganya. Ketika hubungan Dinar dan Maya ini terbongkar, Jay marah bukan main kepada Benny, karena membuat adiknya menjadi lesbi. Ia minta Benny menceraikan adiknya. Dinar dan Benny pun bercerai.

Namun apa yang dibenci Jay berbalik kepada dirinya. Jay yang sudah lama berpacaran dengan Arti harus menelan ludahnya sendiri ketika tahu Arti sebenarnya lelaki. Tapi karena Jay “sudah terlanjur cinta” kepada Arti, sepasang kekasih ini meneruskan kisah cintanya yang ganjil. Dan ujung-ujungnya Jay menjadi homoseksual. Parahnya lagi, Jay “CLBK” ( cinta lama bersemi kembali).

Kepada siapa Jay CLBK? Jangan keget, ia “kembali’ lagi “bersahabat” dengan sahabat lamanya yang juga mantan adik iparnya, Benny. Kalau beberapa tahun sebelumnya keduanya bersahabat dalam arti sebenarnya, kini bersahabat sebagai pasangan homoseksual, dengan bumbu-bumbu cinta dan cemburu tentunya.

Bagaimana akhir kisahnya? Bisa dibaca sendiri. Cukup menarik. Bagi saya seorang wanita, sebelum membaca novel ini membayangkan bakal banyak menemui halaman-halaman yang menggambarkan suasana bercinta yang mesum. Karena itu sebenarnya sebelumnya terus terang saya agak risih – risih begitu membacanya.

Tapi ternyata setelah membaca tidak. Pengarangnya nampaknya memang tak memerlukan penggambaran mesum, karena ceritanya sendiri sudah kuat. Kalau pun sampai halaman-halaman percintaan, Dann Julian langsung meringkasnya dengan kalimat ”… singkat cerita….” dan langsung diganti topik. Malah dalam beberapa bagian dibuat sengat menyentuh perasaan.

Saya rasa novel ini member i warna tersendiri dalam kancah pernovelan Indonesia. Menyampaikan pesan moral tak harus membuat novel identik dengan brand bermoral. GAYAGAY juga punya pesan moral. Dari materi dan fakta kehidupan homoseksual itu sendiri mencuatkan keprihatinan yang mendalam.

PT Sinar Harapan sebagai penebitnya nampaknya ahli memilih novel sejenis ini. _Pada tahun 1996, penerbit ini pernah sukses menerbitkan novel investigasi “Remang Remang Jakarta” (pada tahun 1996) karya Yuyu A.N. Krisna, yang juga seorang wartawan, sama dengan Dann Julian. Bisa jadi GAYAGAY akan mengulang sukses “Remang Remang Jakarta”.  Aamiin :)

Layak untuk dibaca, baik wanita maupun pria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar