Sabtu, 23 Maret 2013

Benda Kesayangan Keisha


Putri keduaku Keisha mempunyai benda kesayangan, hampir  kemanapun dia berada selalu bersama benda kesayangannya. Dan uniknya benda kesayangan ini  bukan berupa boneka lucu atau mainan menarik tetapi hanya berupa rumbai-rumbai ujung bantal kursi. Sejak bayi kira-kira umur dua bulan, Keisha sudah mempunyai kebiasaan menghisap jempol kirinya sambil memeluk bantal kursi yang saya berikan. Lama-lama dia merasa asyik bermain dengan salah satu rumbai-rumbai dari empat sudut rumbai bantal kursi tersebut. Hal ini saya perhatikan disaat dia merasa haus minta ASI dan saya telat memberikannya maka secara reflek dia menghisap jempolnya sambil tangan kanannya megusap atau membelai-belai rumbai itu.

Sejak itulah kalau melihat sesuatu yang berbulu rumbai seperti rumbai sajadah atau taplak meja selalu menarik perhatiannya. Saat usianya sembilan bulan Keisha sudah mulai belajar berjalan (rambatan). Berjalan dengan berpegangan dinding, mesin jahit, kursi lancar-lancar saja dan langkahnya begitu cepat tetapi begitu sampai meja dengan taplak rumbai, dia langsung berhenti menghisap jempol sambil membelai rumbai meja dan sandaran dimeja. Aku langsung tertawa saat itu, sayang sekali tidak terpikirkan untuk mengabadikan moment itu dalam sebuah foto, padahal ekspresinya lucu sekali.

Pernah suatu hari kami pulang kampung ke Semarang saat itu lupa tidak membawakan benda kesayangannya ( rumbai ujung bantal yang suami sebut “uceng”). Akhirnya selama di perjalanan dalam kereta api saat menjelang tidur Keisha rewel hebat karena tidak bersama ucengnya. Kami berusaha membujuknya dengan mengalihkan perhatian mengajaknya bernyanyi, bercerita dan bermain tetapi tidak berhasil. Dan semalaman dia gelisah rewel minta ucengnya. Berpasang-pasang mata memperhatikan ke arah kami, seolah bicara bahwa mereka terganggu dengan tangisan Keisha. Saya sampai merasa sungkan kepada penumpang lainnya, hanya bisa menunduk-nunduk sambil mengucapkan maaf bersama Keisha dalam gendongan saya. Bahkan di kasih ASIpun tidak mau.

Mungkin karena lelahnya menangis, akhirnya Keisha tertidur. Sungguh tidak tega melihat matanya merah dan bengkak karena menangis terlalu lama. Kuciumi muka mungilnya dengan penuh rasa minta maaf atas kelalaianku sendiri karena lupa membawakan benda kesayangannya.

Alhamdulillah saat terdengar suara azan Subuh, kami sudah berada di stasiun Tawang Semarang. Dan Keisha masih tidur nyenyak dalam gendongan saya. Begitu pagi saat bangun tidur, dia teringat lagi akan ucengnya dan merengek lagi minta diambilkan. Atas ide ibu mertua saya, dia diberi sajadah muka dengan rumbai-rumbai sebagai aksesorisnya dan dia mau. Langsung diam, anteng mengisap jempol sambil membelai-belai rumbai sajadah. Ya Allah sebegitunya kamu Nak mencintai ucengmu, gumanku.

***

Sampai sekarang Keisha sudah berumur 2,5 tahun masih mencintai benda itu seperti dulu. Jika kami begitu mudah menyapih dia dari ASI tetapi tidak dengan menyapih dia dari mengisap jempol bersama ucengnya. Kami begitu kesulitan menghilangkan kebiasaan buruknya menghisap jempol itu. Padahal dia sudah mulai sekolah PAUD dan saat sekolahpun tidak lupa membawa ucengnya di dalam tas, meskipun disekolah tidak dikeluarkan karena malu dengan temannya tetapi jika ketiggalan aku diminta mengambilnya.

Sampai saat ini kami masih berusaha untuk menghilangkan kebiasaannya dari menghisap jempol sambil membelai uceng dengan mengajaknya bermain dengan permainan-permainan yang melibatkan gerakan tangan. Seperti bemain cublak-cublak sueng, bermain tepuk tangan, menyebutkan nama-nama jari kadang mengajaknya bermain game via komputer atau ipad. Jika sedang bermain begitu dia lupa, tetapi jika kami lengah sebentar saja langsung kembali dengan keasyikan menghisap jempol.

Karena kebiasaan buruk yang begitu lama, sekarang dua gigi Keisha agak maju kedepan. Jika terus begini dibiarkan tidak mentup kemungkinan dia akan mempunyai bentuk gigi yang tidak bagus karena maju kedepan dan perlu di behel atau kawat gigi. Selai itu Keisha jadi tidak begitu jelas menyebutkan beberapa kata.

Ternyata selama kurang lebih dua setengah tahun, uceng Keisha mengalami beberapa perubahan bentuk.

1.      Berupa sarung bantal kursi lengkap dengan isinya

2.      Sarung bantal kursi saja tanpa bantalnya karena Keisha merasa berat membawa kemana-mana, akhirnya bantalnya di keluarkan dari sarungnya.

3.      Hanya diambil satu rumbai dari keempat rumbai yang ada di sudut bantal kursi (lebih ringan dan tidak ribet).

4.      Dari satu rumbai tersebut, mulai dipotong sendiri oleh Keisha dan menjadi lebih kecil.

 

Inilah penampakan fotomorfosis uceng Keisha :
 

Nah ibu-ibu disini adakah yang mempunyai pengalaman sama dengan saya, sang buah hati mempunyai benda kesayangan sedemikian rupa. Karena saya juga mempunyai teman yang seperti Keisha, dia sangat suka dengan ujung bantang kesayangannya yang menurutnya lembut. Dia tidak akan bisa tidur tanpa membelai ujung bantal tersebut. Dan itu terbukti saat bermalam di rumahku dan lupa membawa ujung bantalnya, akhirnya aku ikut begadang menemani dia sampai pagi. Huaammm jadi ngantuk.

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - Dr.MCD
    With the casino open and newly expanded, 평택 출장안마 it's 보령 출장안마 clear 군산 출장마사지 Borgata Hotel Casino & Spa has an 영주 출장안마 impact on 수원 출장샵 your gambling experience. The resort has a number of

    BalasHapus