Putri
keduaku Keisha mempunyai benda kesayangan, hampir kemanapun dia berada selalu bersama benda
kesayangannya. Dan uniknya benda kesayangan ini
bukan berupa boneka lucu atau mainan menarik tetapi hanya berupa
rumbai-rumbai ujung bantal kursi. Sejak bayi kira-kira umur dua bulan, Keisha sudah
mempunyai kebiasaan menghisap jempol kirinya sambil memeluk bantal kursi yang
saya berikan. Lama-lama dia merasa asyik bermain dengan salah satu
rumbai-rumbai dari empat sudut rumbai bantal kursi tersebut. Hal ini saya
perhatikan disaat dia merasa haus minta ASI dan saya telat memberikannya maka
secara reflek dia menghisap jempolnya sambil tangan kanannya megusap atau
membelai-belai rumbai itu.
Sejak
itulah kalau melihat sesuatu yang berbulu rumbai seperti rumbai sajadah atau
taplak meja selalu menarik perhatiannya. Saat usianya sembilan bulan Keisha
sudah mulai belajar berjalan (rambatan). Berjalan dengan berpegangan dinding,
mesin jahit, kursi lancar-lancar saja dan langkahnya begitu cepat tetapi begitu
sampai meja dengan taplak rumbai, dia langsung berhenti menghisap jempol sambil
membelai rumbai meja dan sandaran dimeja. Aku langsung tertawa saat itu, sayang
sekali tidak terpikirkan untuk mengabadikan moment itu dalam sebuah foto, padahal
ekspresinya lucu sekali.
Pernah
suatu hari kami pulang kampung ke Semarang saat itu lupa tidak membawakan benda
kesayangannya ( rumbai ujung bantal yang suami sebut “uceng”). Akhirnya selama
di perjalanan dalam kereta api saat menjelang tidur Keisha rewel hebat karena
tidak bersama ucengnya. Kami berusaha membujuknya dengan mengalihkan perhatian
mengajaknya bernyanyi, bercerita dan bermain tetapi tidak berhasil. Dan
semalaman dia gelisah rewel minta ucengnya. Berpasang-pasang mata memperhatikan
ke arah kami, seolah bicara bahwa mereka terganggu dengan tangisan Keisha. Saya
sampai merasa sungkan kepada penumpang lainnya, hanya bisa menunduk-nunduk
sambil mengucapkan maaf bersama Keisha dalam gendongan saya. Bahkan di kasih
ASIpun tidak mau.
Mungkin
karena lelahnya menangis, akhirnya Keisha tertidur. Sungguh tidak tega melihat
matanya merah dan bengkak karena menangis terlalu lama. Kuciumi muka mungilnya
dengan penuh rasa minta maaf atas kelalaianku sendiri karena lupa membawakan
benda kesayangannya.
Alhamdulillah
saat terdengar suara azan Subuh, kami sudah berada di stasiun Tawang Semarang.
Dan Keisha masih tidur nyenyak dalam gendongan saya. Begitu pagi saat bangun
tidur, dia teringat lagi akan ucengnya dan merengek lagi minta diambilkan. Atas
ide ibu mertua saya, dia diberi sajadah muka dengan rumbai-rumbai sebagai
aksesorisnya dan dia mau. Langsung diam, anteng mengisap jempol sambil
membelai-belai rumbai sajadah. Ya Allah sebegitunya kamu Nak mencintai ucengmu,
gumanku.
***
Sampai
sekarang Keisha sudah berumur 2,5 tahun masih mencintai benda itu seperti dulu.
Jika kami begitu mudah menyapih dia dari ASI tetapi tidak dengan menyapih dia
dari mengisap jempol bersama ucengnya. Kami begitu kesulitan menghilangkan
kebiasaan buruknya menghisap jempol itu. Padahal dia sudah mulai sekolah PAUD
dan saat sekolahpun tidak lupa membawa ucengnya di dalam tas, meskipun
disekolah tidak dikeluarkan karena malu dengan temannya tetapi jika ketiggalan
aku diminta mengambilnya.
Sampai
saat ini kami masih berusaha untuk menghilangkan kebiasaannya dari menghisap
jempol sambil membelai uceng dengan mengajaknya bermain dengan
permainan-permainan yang melibatkan gerakan tangan. Seperti bemain
cublak-cublak sueng, bermain tepuk tangan, menyebutkan nama-nama jari kadang
mengajaknya bermain game via komputer atau ipad. Jika sedang bermain begitu dia
lupa, tetapi jika kami lengah sebentar saja langsung kembali dengan keasyikan
menghisap jempol.
Karena
kebiasaan buruk yang begitu lama, sekarang dua gigi Keisha agak maju kedepan.
Jika terus begini dibiarkan tidak mentup kemungkinan dia akan mempunyai bentuk
gigi yang tidak bagus karena maju kedepan dan perlu di behel atau kawat gigi.
Selai itu Keisha jadi tidak begitu jelas menyebutkan beberapa kata.
Ternyata
selama kurang lebih dua setengah tahun, uceng Keisha mengalami beberapa
perubahan bentuk.
1. Berupa
sarung bantal kursi lengkap dengan isinya
2. Sarung
bantal kursi saja tanpa bantalnya karena Keisha merasa berat membawa
kemana-mana, akhirnya bantalnya di keluarkan dari sarungnya.
3. Hanya
diambil satu rumbai dari keempat rumbai yang ada di sudut bantal kursi (lebih
ringan dan tidak ribet).
4. Dari
satu rumbai tersebut, mulai dipotong sendiri oleh Keisha dan menjadi lebih kecil.
Inilah penampakan fotomorfosis
uceng Keisha :
Nah ibu-ibu disini adakah yang
mempunyai pengalaman sama dengan saya, sang buah hati mempunyai benda
kesayangan sedemikian rupa. Karena saya juga mempunyai teman yang seperti
Keisha, dia sangat suka dengan ujung bantang kesayangannya yang menurutnya lembut.
Dia tidak akan bisa tidur tanpa membelai ujung bantal tersebut. Dan itu
terbukti saat bermalam di rumahku dan lupa membawa ujung bantalnya, akhirnya
aku ikut begadang menemani dia sampai pagi. Huaammm jadi ngantuk.
Borgata Hotel Casino & Spa - Dr.MCD
BalasHapusWith the casino open and newly expanded, 평택 출장안마 it's 보령 출장안마 clear 군산 출장마사지 Borgata Hotel Casino & Spa has an 영주 출장안마 impact on 수원 출장샵 your gambling experience. The resort has a number of