Ibu...cintamu suci seputih salju
Kasih dan sayangmu begitu tulus
Hangat pelukanmu bagaikan fajar menyapa bumi
Tutur katamu semerdu nyanyian burung nuri
Nasihatmu laksana embun di kemarau panjang hatiku
Kesetiaanmu padaNya dan keluarga memenjarakan ciintaku
Bagaimana aku tidak jatuh cinta 9 kali, atau mungkin 99 kali
Dan kamu lelakikuKasih dan sayangmu begitu tulus
Hangat pelukanmu bagaikan fajar menyapa bumi
Tutur katamu semerdu nyanyian burung nuri
Nasihatmu laksana embun di kemarau panjang hatiku
Kesetiaanmu padaNya dan keluarga memenjarakan ciintaku
Bagaimana aku tidak jatuh cinta 9 kali, atau mungkin 99 kali
Rambut indah yang membungkus otak cerdasmu
Lengan kekar yang siap sedia skupinjam untuk bersandar
Humormu begitu renyah, romantismu meluluhkan jiwa
Iman dan hartamu memaksaku menjadi
penghuni hatimu
Dan kini...
Aku milikmu, pelengkap tulang rusuk itu
Aku adalah istri dan ibu dari anak-anakmu
Aku adalah penjaga hati dan harta-hartamu
Kamu ragu, kenapa kamu cemburu kepada ibu
Tak bolehkah aku menyayangi ibuku seperti dulu
Ya...seperti dulu, sebelum kamu datang meminangku
Wahai cupidku arahkan anak panahmu hanya pada hati lelakiku
Jangan berbelok dan salah arah, bunuh semua iri dan cemburu
Biarkan aku, ibu dan lelakiku bebas dari kutukan cinta bebal ini
Aku milikmu, pelengkap tulang rusuk itu
Aku adalah istri dan ibu dari anak-anakmu
Aku adalah penjaga hati dan harta-hartamu
Kamu ragu, kenapa kamu cemburu kepada ibu
Tak bolehkah aku menyayangi ibuku seperti dulu
Ya...seperti dulu, sebelum kamu datang meminangku
Wahai cupidku arahkan anak panahmu hanya pada hati lelakiku
Jangan berbelok dan salah arah, bunuh semua iri dan cemburu
Biarkan aku, ibu dan lelakiku bebas dari kutukan cinta bebal ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar