Minggu, 23 Desember 2012

Kejutan Terindah

Alhamdulillah telah terbit antologiku yang ke - 3


Saya sebenarnya kurang suka dengan lelaki tipe romantis, namun apa daya mungkin ini sudah takdirku pada akhirnya bersuami justru dengan lelaki yang sangat romantis (suamiku). 2 tahun hubungan jarak jauh Batam-Semarang, 5 tahun Sampit-Semarang dan 6 tahun hidup serumah, terlalu banyak momment romantis kami. Banyak kejutan kecil tercipta untukku, seperti kirim telegram sekedar mengigatkan untuk makan, mengirimkan snack kesukaanku, kaset, novel bahkan pernak pernik kecil yang tak pernah kuduga.

Kejutan terbesar dalam hidupku adalah, waktu hari ultahku ke-21 dia masih dinas di Sampit dan aku menjalani kuliahku di Semarang. Sepulang kuliah biasanya aku langsung pulang dengan temanku karena harus menyelesaikan pekerjaan toko (kuliah sambil bekerja). Namun hari itu, sahabatku (Umi) menahannya sambil bilang “kita santai dulu di kantin yuk” , aku tidak bisa menolak ajakannya. Akhirnya kami santai di kantin sambil memesan minuman. “Di hari ultahmu ini, kamu mau kado apa Yan?” tanya sahabatku yang lain (Widi) membuka obrolan kami. Sampai snack dalam mulutku habis, aku baru menjawabnya “Aku mau sehat selalu dan bahagia” begitu jawabku. Mereka hanya manggut-manggut mendengarnya. Sampai terdengar suara dering dari hp ku, ku lihat sebuah nama dan foto sudah tidak asing lagi muncul di layar. Segera ku terima dengan salam “Assalamu’alaikum...”. “Wa’alaikumsayang...” suara dari seberang menjawabnya, spontan ku tegur...”Lho kok jawabnya Wa’alaikumsayang..?? dosa lho”. Singkat cerita dia bilang mau menjemputku pulang kuliah dihari istimewa ini, jelas tdk mungkin pikirku, dia kan sedang di Sampit.

Tapi ternyata dengan burung besi dia terbang dari Sampit ke Semarang dengan sepuluh mawar merah ditangannya menjemput aku di kampus hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan ternyata oh ternyata kedua sahabatku sudah ditelpon lebih dulu olehnya tentang kejutan ini, untuk menahan aku pulang sampai dia datang, pantas tidak biasanya mereka ngajak nongkrong di kantin sepulang kuliah. Duh terharunya aku waktu itu, melihat langkahnya melenggang memasuki gerbang kampus menuju kantin masih dengan ransel besar dipunggungnya dan seikat mawar merah segar lengkap dengan plastik transparan sebagai pembungkusnya. Jantungku berdetak kuat tak beraturan, rasanya mau meledak saja saking gembiranya. Kujabat tangan dan ku cium punggung tangannya tak lupa mengucapkan salam dan dibalasnya sambil mencium keningku, disusul iringan lagu selamat ulang tahun dari teman-temanku dan ada yang keluar dari dapur kantin membawa kue tart ultahku, sepertinya semua memang sudah terencana. Bahagianya aku hari itu, kupeluk dia sambil berlinang air mata bahagia. Akhirnya ultahku dirayakan di kantin kampus. Masih ku simpan hagtag dari seikat mawar itu dengan bait tulisan sebagai berikut :

“10 ROSES FOR LOVE”
“This rose is for friendship”
“This rose is for love”
“This rose is for money”
“This rose is for happiness”
“This rose is for popularity”
“This rose is for knowledge”
“This rose is for cuteness”
“This rose is for family”
“This rose is for honesty”
“This rose is for life”

Dan itulah kado terindah selama hidupku dari suamiku yang begitu romantis. Bahkan sampai sekarang dengan hadirnya 2 bidadari kecil yang telah melengkapi kebahagian kami, romantisnya tidak berkurang sedikitpun. Hanya dikemas sedikit berbeda, dengan melibatkan anak-anak didalamnya seperti suatu hari kami sedang menikmati liburan di taman kota. Suamiku sedang bermain bola dengan kedua putriku dan aku sedang menyiapkan bekal untuk makan siang. Tanpa kusadari mereka bertiga berlomba lari menuju kearahku dan hanya untuk menciumku. Kemudian suamiku dengan bangganya melompat sambil berteriak “Horeeee...Ayah menang”. Oohhh...baru sadar rupanya mereka bertiga habis lomba lari untuk menciumku hehe..., semoga romantis itu tak pernah terkikis oleh waktu dan usia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar