Minggu, 23 Desember 2012

Pelangi Selepas Hujan Badai



Ku pandangi puluhan cerpen antologi yang terselip karyaku. Mereka berbaris rapi dalam rak buku di kamar ini. Pandanganku beralih pada sebuah novel yang ada di tanganku, kemudian kubenamkan novel itu didada. Ku peluk erat disusul senyum bahagia dari bibir ini. Novel pertamaku yang telah lolos dalam seleksi sebuah penerbit mayor dan sekarang sudah terbit dibeberapa toko buku. Tidak terasa buliran bening dari dua sudut mataku pun ikut meramaikan bahagia yang ada. 

Kini aku bahagia setelah mengalami duka lara berkepanjangan. Duka itu dimulai saat penghianatan Andre pada cintaku tanpa sebab. Entah kenapa dia begitu tega menghianati cintaku. Disaat setiaku tanpa jeda hanya untuknya.

“kenapa kamu berbuat begitu?” 

“Aku tidak tahu Cin...aku khilaf, maafkan aku”

Begitu katanya saat mengakhiri pengakuan bahwa dia mendua, hatiku begitu remuk. Marah dan tangiskupun membucah seketika. Dia bilang selalu dihantui rasa bersalah saat berdua dengannya. Dan jujurnya ini bermaksud tobat untuk tidak mengulanginya lagi, memohon maaf dariku. 

Saat itu aku memaafkannya tapi tetap mencari sebab, kenapa Andre mendua. Sungguh aku ingin tahu itu, karena dia tidak pernah bilang semua kekuranganku. Aku mencari dan terus mencari. Sampai pada suatu hari ketemukan begitu banyak kumpulan cerpen karya Hasti selingkuhannya.  Ku baca semua dengan linang air mata dan dendam yang membara. 

Dua tahun berlalu, selama itu pula hubungan kita semakin membaik. Aku yang sudah tidak bisa percaya 100% lagi kepadamu tetap bertahan dalam menjalin cinta ini. Kuanggap masalah yang ada adalah kerikil yang harus kami singkirkan bersama. Dan akhirnyapun berhasil.

Namun belum genap 3 tahun. Hatiku terguncang lagi saat kubaca email dari Andre tetapi isinya bukan untukku. “Ya, sepertinya kamu salah kirim Sayang...” email itu seharusnya kamu kirim ke wanita idamanmu bukan aku. Dan aku begitu terpukul, menangis sambil mengigit bibir ini untuk menahan erangan yang keluar. Email itu kubaca berkali-kali dan semakin membuatku sakit. Kamu belum tahu sayang, aku masih menyimpannya rapi saat itu.

Sungguh aku kecewa kepada Andre untuk kedua kalinya. Aku bersumpah tidak akan pernah memaafkannya lagi. Dalam sendiriku, masih seperti dulu. Rasa penasaranku semakin besar, sebenarnya apa alasan Andre mendua. Berbekal ilmu TI yang ku punya, aku berusaha menjadi hacker untuk semua akun yang kamu miliki baik Facebook, twitter maupun semua emailmu. Aku berhasil membukanya. Dan lagi-lagi kutemukan banyak puisi dan cerpen roman yang telah Eva ciptakan khusus buat Andre. Sepertinya dia begitu terbuai dengan semua tulisan Eva. Andre dibuatnya jatuh cinta. Meskipun Eva cinta maya Andre, tapi aku cemburu. Tetap saja itu adalah selingkuh. 

Dari itu aku menyimpulkan sendiri, bahwa Andre selingkuh karena ingin memperoleh sesuatu yang tidak aku punya yaitu “pintar menulis”. Sejak itu aku bangkit bersama penaku. Aku menulis dan berjuang untuk menunjukkan kepada Andre bahwa sebenarnya akupun bisa menulis seperti Hesti dan Eva yang sudah mengambil hatinya lewat semua karya tulisnya. 

Dan aku berhasil. Terimaksih Tuhan, caraMu begitu unik untuk menjadikan aku seorang penulis. Sungguh begitu indah rencanaMu. Sekarang terbitlah pelangi itu selepas hujan badai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar