Ku
pandangi puluhan cerpen antologi yang terselip karyaku. Mereka berbaris rapi
dalam rak buku di kamar ini. Pandanganku beralih pada sebuah novel yang ada di
tanganku, kemudian kubenamkan novel itu didada. Ku peluk erat disusul senyum
bahagia dari bibir ini. Novel pertamaku yang telah lolos dalam seleksi sebuah
penerbit mayor dan sekarang sudah terbit dibeberapa toko buku. Tidak terasa
buliran bening dari dua sudut mataku pun ikut meramaikan bahagia yang ada.
Kini
aku bahagia setelah mengalami duka lara berkepanjangan. Duka itu dimulai saat
penghianatan Andre pada cintaku tanpa sebab. Entah kenapa dia begitu tega
menghianati cintaku. Disaat setiaku tanpa jeda hanya untuknya.
“kenapa
kamu berbuat begitu?”
“Aku
tidak tahu Cin...aku khilaf, maafkan aku”
Begitu
katanya saat mengakhiri pengakuan bahwa dia mendua, hatiku begitu remuk. Marah
dan tangiskupun membucah seketika. Dia bilang selalu dihantui rasa bersalah saat
berdua dengannya. Dan jujurnya ini bermaksud tobat untuk tidak mengulanginya
lagi, memohon maaf dariku.
Saat
itu aku memaafkannya tapi tetap mencari sebab, kenapa Andre mendua. Sungguh aku
ingin tahu itu, karena dia tidak pernah bilang semua kekuranganku. Aku mencari
dan terus mencari. Sampai pada suatu hari ketemukan begitu banyak kumpulan
cerpen karya Hasti selingkuhannya. Ku
baca semua dengan linang air mata dan dendam yang membara.
Dua
tahun berlalu, selama itu pula hubungan kita semakin membaik. Aku yang sudah
tidak bisa percaya 100% lagi kepadamu tetap bertahan dalam menjalin cinta ini.
Kuanggap masalah yang ada adalah kerikil yang harus kami singkirkan bersama.
Dan akhirnyapun berhasil.
Namun
belum genap 3 tahun. Hatiku terguncang lagi saat kubaca email dari Andre tetapi
isinya bukan untukku. “Ya, sepertinya kamu salah kirim Sayang...” email itu
seharusnya kamu kirim ke wanita idamanmu bukan aku. Dan aku begitu terpukul,
menangis sambil mengigit bibir ini untuk menahan erangan yang keluar. Email itu
kubaca berkali-kali dan semakin membuatku sakit. Kamu belum tahu sayang, aku
masih menyimpannya rapi saat itu.
Sungguh
aku kecewa kepada Andre untuk kedua kalinya. Aku bersumpah tidak akan pernah
memaafkannya lagi. Dalam sendiriku, masih seperti dulu. Rasa penasaranku
semakin besar, sebenarnya apa alasan Andre mendua. Berbekal ilmu TI yang ku
punya, aku berusaha menjadi hacker untuk semua akun yang kamu miliki baik
Facebook, twitter maupun semua emailmu. Aku berhasil membukanya. Dan lagi-lagi
kutemukan banyak puisi dan cerpen roman yang telah Eva ciptakan khusus buat
Andre. Sepertinya dia begitu terbuai dengan semua tulisan Eva. Andre dibuatnya
jatuh cinta. Meskipun Eva cinta maya Andre, tapi aku cemburu. Tetap saja itu
adalah selingkuh.
Dari
itu aku menyimpulkan sendiri, bahwa Andre selingkuh karena ingin memperoleh sesuatu
yang tidak aku punya yaitu “pintar menulis”. Sejak itu aku bangkit bersama
penaku. Aku menulis dan berjuang untuk menunjukkan kepada Andre bahwa
sebenarnya akupun bisa menulis seperti Hesti dan Eva yang sudah mengambil
hatinya lewat semua karya tulisnya.
Dan
aku berhasil. Terimaksih Tuhan, caraMu begitu unik untuk menjadikan aku seorang
penulis. Sungguh begitu indah rencanaMu. Sekarang terbitlah pelangi itu selepas
hujan badai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar