“Sudahlah
Al, biarkan aku pergi dan jangan ganggu lagi”
Seru
Fara diantara isak tangisnya sambil mengemas semua pakaian dan surat-surat
penting ke dalam kopernya. Sementara Alvin terus memohon kepada Fara untuk
tidak pergi meninggalkannya.
“Please...Fara,
jangan tinggalkan aku”
“Terus
kenapa, kamu mau dengan seenaknya minta maaf dan mengulanginya lagi seperti
yang sudah-sudah. Begitukah hah!”
Bentak
Fara kepada Alvin tepat dimukanya. Alvin hanya diam dan menunduk.
***
Sejak
mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dalam sebuah ikatan tunangan.
Alvin telah berkali-kali selingkuh dibelakang Fara. Dan entah bagaimana, setiap
perselingkuhan Alvin pasti diketahui oleh Fara. Mungkin benar sebuah pepatah
yang berbunyi “sepandai-pandainya seseorang menyimpan bangkai, suatu saat akan
tercium juga”
Selama
itu pula Fara selalu memberikan maaf kepada Alvin atas penghianatan yang
dilakukan bertubi. Namun saat itu, Fara benar-benar marah besar dan minta cerai
tidak peduli lagi dengan janin yang dikandungnya akan kehilangan sosok seorang
bapak. Sakit dan derita yang dia rasakan sudah begitu dalam. Menurutnya terlalu
lelah untuk memaafkan kesalahan yang sama pada orang yang sama.
Fara
malu untuk bercerita yang sebenarnya kepada orang tuanya atau teman sekedar curhat. Selama ini hanya dia simpan
sendiri rasa sakit yang ada. Tetapi dia mulai putus asa dan merasa bahwa
pernikahannya yang baru seumur jagung tidak bisa dipertahankan lagi.
Seperti
biasa, jika sedang penat Fara menghabiskan diri dengan menulis. Malam itupun
dia menulis sebanyak-banyaknya hingga tertidur didepan laptopnya. Alvin
berusaha mengangkat tubuh Fara untuk memindahkan ke dalam kamar. Fara mengeliat,
bangun dan kembali marah membabi buta.
“Jangan
sentuh aku!”
“Di
lantai dingin Fara, nanti kamu sakit”
“Apa
pedulimu?”
“Aku
mencintaimu Fara” ucap Alvin lirih sambil jongkok dan mencium perut Fara yang
mulai membuncit.
“Kalau
cinta ya jangan selingkuh!, besok aku pergi”
Fara
tidak habis fikir kenapa suaminya kembali berkhianat.
Ya Tuhan, sejak kapan
suamiku mencintai Andre temanku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar