Senin, 05 Agustus 2013

Selingkuh


“Sudahlah Al, biarkan aku pergi dan jangan ganggu lagi”

Seru Fara diantara isak tangisnya sambil mengemas semua pakaian dan surat-surat penting ke dalam kopernya. Sementara Alvin terus memohon kepada Fara untuk tidak pergi meninggalkannya.

“Please...Fara, jangan tinggalkan aku”

“Terus kenapa, kamu mau dengan seenaknya minta maaf dan mengulanginya lagi seperti yang sudah-sudah. Begitukah hah!”

Bentak Fara kepada Alvin tepat dimukanya. Alvin hanya diam dan menunduk.

***

Sejak mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dalam sebuah ikatan tunangan. Alvin telah berkali-kali selingkuh dibelakang Fara. Dan entah bagaimana, setiap perselingkuhan Alvin pasti diketahui oleh Fara. Mungkin benar sebuah pepatah yang berbunyi “sepandai-pandainya seseorang menyimpan bangkai, suatu saat akan tercium juga”

Selama itu pula Fara selalu memberikan maaf kepada Alvin atas penghianatan yang dilakukan bertubi. Namun saat itu, Fara benar-benar marah besar dan minta cerai tidak peduli lagi dengan janin yang dikandungnya akan kehilangan sosok seorang bapak. Sakit dan derita yang dia rasakan sudah begitu dalam. Menurutnya terlalu lelah untuk memaafkan kesalahan yang sama pada orang yang sama.

Fara malu untuk bercerita yang sebenarnya kepada orang tuanya atau teman sekedar curhat. Selama ini hanya dia simpan sendiri rasa sakit yang ada. Tetapi dia mulai putus asa dan merasa bahwa pernikahannya yang baru seumur jagung tidak bisa dipertahankan lagi.

Seperti biasa, jika sedang penat Fara menghabiskan diri dengan menulis. Malam itupun dia menulis sebanyak-banyaknya hingga tertidur didepan laptopnya. Alvin berusaha mengangkat tubuh Fara untuk memindahkan ke dalam kamar. Fara mengeliat, bangun dan kembali marah membabi buta.

“Jangan sentuh aku!”

“Di lantai dingin Fara, nanti kamu sakit”

“Apa pedulimu?”

“Aku mencintaimu Fara” ucap Alvin lirih sambil jongkok dan mencium perut Fara yang mulai membuncit.

“Kalau cinta ya jangan selingkuh!, besok aku pergi”

Fara tidak habis fikir kenapa suaminya kembali berkhianat.

Ya Tuhan, sejak kapan suamiku mencintai Andre temanku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar